Sabtu, 16 April 2011

cara mudah menghapal 8 arah mata angin

Untuk mempermudah menghapal delapanarah mata angin,kita harus mempunyai cantolan atau perumpamaan sehingga mempermudah untuk mengingatnya.

contoh untuk utara =umi  timur laut =tela timur =t .Jadi untuk utara,timurlaut,timur bisa kita  buat cantolannya menjadi umi telat.
Untuk tenggara menjadi tunggu,selatan menjadi sebentar,barat daya menjadi bude,barat menjadi beli dan barat laut menjadi bolu.

Jadi bila kita mengingatnya menjadi =umi telat tunggu sebentar bude beli bolu. 
Dengan merubah u =umi  TL = tela T= T TG = tunggu S =sebentar BD =bude B=beli BL =bolu.

Selamat mencoba                           

Jumat, 15 April 2011

penggunaan tanda koma

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.

Misalnya:
  • Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
  • Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
          perangko.
  • Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata
seperti tetapi atau melainkan.

Misalnya:
  • Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
  • Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.

Misalnya:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu

mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya:
  • Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
  • Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
  • Dia tahu bahwa soal itu penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu,  

jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Misalnya:
  • ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
  • ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
 seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata
yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya:
  • O, begitu?
  • Wah, bukan main!
  • Hati-hati, ya, nanti jatuh.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
(Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab V, 
Pasal L dan M.)

Misalnya:
  • Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
  • "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat,
(ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.

Misalnya:
  • Surat-surat ini harap dialamatkan kepada 
          Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas 
          Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
  • Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
  • Surabaya, 10 mei 1960
  • Kuala Lumpur, Malaysia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.  Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki.

Misalnya: W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia 
untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia,
 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.

Misalnya:
12,5 m
Rp12,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
(Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)

Misalnya
  • Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
  • Di daerah kami, misalnya, masih banyak
          orang laki-laki yang makan sirih.
  • Semua siswa, baik yang laki-laki maupun 
          yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.

Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya
tidak diapit tanda koma:
Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
13. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah
baca—di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.

Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh  dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.

Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.
"Berdiri lurus-lurus!" perintahnya.
sumber:  http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum _Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#B. _Tanda_Koma_.28.2C.29