Sabtu, 24 Desember 2011

Cara menghapal yang menyenangkan

Untuk menghitung ukuran panjang dapat digunakan dengan cara menbuat tangga ukuran dengan menyanyikan lagu naik-naik ke punjak gunung.contoh : Naik-naik ketangga ukuran tinggi-tingi sekali .kalau naik bagi sepuluh turun kali sepuluh,km,hm,dam,m,dm,cm,mm,namanya.
Untuk menghitung ukuran waktu dapat menggunakan lagu satu-satu aku sayang ibu.
1 minggu 7 hari
1 bulan 30 hari
1 tahun 12 bulan
1 tahun 365 hari
1 windu 8 tahun
1 dasawarsa 10 tahun
1 abad 100 tahun.

Selasa, 22 November 2011

SIMBIOSIS

Jenis Jenis Simbiosis


Hubungan timbal baik antara dua organisme berbeda yang sebelumnya sudah di bahas yaitu tentang simbiosis. Ternyata dari proses simbiosis ini dapat menimbulkan dampak bagi kedua makhluk hidup baik itu merugikan maupun menguntungkan.
Selengkapnya dapat di bagi menjadi beberapa bentuk/ jenis simbiosis di antaranya:

1. Simbiosis parasitisme, namanya juga parasit pasti akibatnya akan merugikan pihak lain. Demikian juga dengan proses simbiosis ini, di mana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.

2. Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contoh simbiosis mutualisme adalah: ikan remora dan ikan hiu, burung jalak dan kerbau, dll.

3. Simbiosis komensalisme, yaitu simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah: ikan badut dengan anemone laut, anggrek dengan tumbuhan inangnya.

4. Simbiosis amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.

5. Simbiosis kompetisi, yaitu simbiosis yang saling merugikan bagi kedua pihak, biasanya terjadi persaingan dalam memperebutkan makanan.

6. Simbiosis netralisme, yaitu hubungan yang tidak menguntungkan maupun merugikan bagi kedua pihak.

Untuk sementara itu dulu pembahasan tentang macam-macam simbiosis, materi simbiosis ini belum lengkap karena saya masih mencari contoh makhluk hidup dari masing-masing bentuk simbiosis.

Sabtu, 12 November 2011

wujud dan sifat benda

A. Wujud dan Sifat Benda
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat dibagi menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas.
  1. 1.    Benda Padat
Sifat-sifat dari benda padat di antaranya adalah wujudnyatetap, dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu, dan mempunyai massa.2. Benda CairPermukaan benda cair yang tenang selalu datarBenda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendahBenda cair dapat melarutkan zat tertentuBentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya
Sifat benda gas dapat disimpulkan berikut ini:
– Benda gas terdapat di mana-mana
– Benda gas menempati ruang
– Bentuknya dapat berubah-ubah bentuknya sesuai dengan ruang yang ditempatinya
– Benda gas mempunyai massa

Kamis, 10 November 2011

pemerintahan kabupaten

Kabupaten/kota merupakan gabungan dari beberapa kecamatan yang ada di sekitarnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dipimpin oleh seorang bupati. Pemerintah Kota (Pemkot) dipimpin oleh seorang walikota. Kabupaten/kota merupakan daerah bagian langsung dari provinsi. Kabupaten/ kota dipimpin oleh bupati/walikota yang dibantu oleh seorang wakil bupati/wakil walikota dan perangkat daerah lainnya. Dalam menyelenggarakan pemerintahan,  setiap kabupaten/kota dibekali dengan hak dan kewajiban tertentu.hak - hak daerah tersebut berikut ini.
  1. Mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahannya.
  2. Memilih pemimpin daerah.
  3. Mengelola pegawai daerah.
  4. Mendapatkan sumber - sumber pendapatan lain yang sah.
kewajiban yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut.
  1. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.
  2. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
  3. Menyusun perencanaan dan tata ruang pada daerah yang bersangkutan.
  4. Melestarikan lingkungan hidup.
  5. Membentuk dan menerapkan berbagai peraturan perundang - undangan yang sesuai dengan kewenangannya.

Rabu, 09 November 2011

rantai makanan

Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

kota bandar lampung

Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia.
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki wilayah seluas 192,96 km²[3][4]
Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang walikota. Saat ini, jabatan walikota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Thobroni Harun. Wilayah Kota Bandar Lampung dibagi menjadi 13 kecamatan.

pokok pikiran

Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok sebagai inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh paragraf. Ide pokok paragraf yang terletak pada awal paragraf disebut paragraf deduktif. Ide pokok paragraf yang terletak pada akhir paragraf disebut paragraf induktif. Ide pokok terletak pada awal dan akhir paragraf disebut paragraf campuran. Ide pokok tersirat dalam paragraf atau kalimat-kalimat dalam paragraf mempunyai kedudukan yang sama penting. Paragraf ini berupa uraian yang bersifat deskriptif atau naratif.

simbiosis

Simbiosis Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh:
  • Tanaman benalu dengan inangnya
Simbiosis Komensalisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh:
  • Ikan badut dengan anemon laut
  • Simbiosis Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya:
  • Bunga Sepatu dan Lebah

Rabu, 04 Mei 2011

PENULISAN JUDUL KARANGAN

Judul karanganditulis dengan huruf kapital.Akan tetapi ,untuk kata depandan kata sambung ditulis dengan huruf kecil ,kecuali kata depan dan kata sambung di awal kalimat,tetap ditulis dengan huruf kapital.

contoh: Pentas Seni

             Penari Cilik
            
             Taman yang Indah
             
              Saat di Rumah

Sekarang buatlah oleh mu sebuah judul karangan.  mo coba.....     

Sabtu, 16 April 2011

cara mudah menghapal 8 arah mata angin

Untuk mempermudah menghapal delapanarah mata angin,kita harus mempunyai cantolan atau perumpamaan sehingga mempermudah untuk mengingatnya.

contoh untuk utara =umi  timur laut =tela timur =t .Jadi untuk utara,timurlaut,timur bisa kita  buat cantolannya menjadi umi telat.
Untuk tenggara menjadi tunggu,selatan menjadi sebentar,barat daya menjadi bude,barat menjadi beli dan barat laut menjadi bolu.

Jadi bila kita mengingatnya menjadi =umi telat tunggu sebentar bude beli bolu. 
Dengan merubah u =umi  TL = tela T= T TG = tunggu S =sebentar BD =bude B=beli BL =bolu.

Selamat mencoba                           

Jumat, 15 April 2011

penggunaan tanda koma

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.

Misalnya:
  • Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
  • Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
          perangko.
  • Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata
seperti tetapi atau melainkan.

Misalnya:
  • Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
  • Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.

Misalnya:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu

mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya:
  • Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
  • Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
  • Dia tahu bahwa soal itu penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu,  

jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Misalnya:
  • ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
  • ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
 seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata
yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya:
  • O, begitu?
  • Wah, bukan main!
  • Hati-hati, ya, nanti jatuh.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
(Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab V, 
Pasal L dan M.)

Misalnya:
  • Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
  • "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat,
(ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.

Misalnya:
  • Surat-surat ini harap dialamatkan kepada 
          Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas 
          Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
  • Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
  • Surabaya, 10 mei 1960
  • Kuala Lumpur, Malaysia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.  Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam
catatan kaki.

Misalnya: W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia 
untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia,
 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan
atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.

Misalnya:
12,5 m
Rp12,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
(Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)

Misalnya
  • Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
  • Di daerah kami, misalnya, masih banyak
          orang laki-laki yang makan sirih.
  • Semua siswa, baik yang laki-laki maupun 
          yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.

Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya
tidak diapit tanda koma:
Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
13. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah
baca—di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.

Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh  dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.

Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.
"Berdiri lurus-lurus!" perintahnya.
sumber:  http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum _Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#B. _Tanda_Koma_.28.2C.29